Kurva S
Kurva “S” atau dalam bahasa inggris disebut “Banana Curve” merupakan kurva yang dibuat dari susunan Bobot sub pekerjaan pada Bill of Quantity (BoQ) suatu proyek. Bobot pekerjaan dalam kurva S dibuat perminggu sehingga satu minggu bisa dilihat pekerjaan apa saja yang harus dimulai dan diselesaikan. Kurva “S” dibuat sebagai pengendali suatau proyek dan dari kurva S dapat diketahui bobot progress rencana dan actual lapangan sehingga apabila terjadi keterlambatan suatu proyek bisa di lakukan percepatan untuk mencegah terjadinya penambahan biaya dan keterlambatan proyek sesuai jadwal yang ditentukan dalam Surat Perintah Kerja (SPK) suatu proyek.
Misalnya dalam pekerjaan suatu Proyek Gudang diketahui jadwal pekerjaan sesuai SPK yaitu 91 Hari atau 13 minggu
NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA ( RP)
I PEK. PERSIAPAN 7,313,200
II PEK. GALIAN dan URUGAN 15,106,719
III PEK. PONDASI 17,271,438
IV PEK.STRUKTUR BETON: 113,927,755
V PEK.STRUKTUR BAJA: 79,332,603
VI PEK. FINISHING DINDING: 125,426,706
VII PEK. LANTAI: 12,054,984
VIII PEK. KUSEN PINTU & JENDELA 44,356,720
IX PEK.PLAFOND: 550,081
X PEK. PENUTUP ATAP: 51,256,040
XI PEKERJAAN PENGECATAN 14,891,824
XII PEK.SANITAIR: 877,500
XIII PEK.INSTALASI LISTRIK: 5,581,725
XIV PEK.AIR BERSIHAIR K&OTOR: 24,500,000
XV PEK. LAIN - LAIN 3,055,000
TOTAL 515,502,295
Dari rekapitulasi pekerjaan tersebut diatas kita dapat peroleh Bobot Pekerjaan suatu proyek dengan menggunakan rumus :
Bobot Pekerjaan=(Jumlah harga sub pekerjaan)/(Jumlah total pekerjaan) x 100%
(RP) (%)
I PEK. PERSIAPAN 7,313,200 1.419
II PEK. GALIAN dan URUGA 15,106,719 2.930
III PEK. PONDASI 17,271,438 3.350
IV PEK.STRUKTUR BETON: 113,927,755 22.100
V PEK.STRUKTUR BAJA: 79,332,603 15.389
VI PEK. FINISHING DINDING: 125,426,706 24.331
VII PEK. LANTAI: 12,054,984 2.338
VIII PEK. KUSEN PINTU JENDELA 44,356,720 8.605
IX PEK.PLAFOND: 550,081 0.107
X PEK. PENUTUP ATAP: 51,256,040 9.943
XI PEKERJAAN PENGECATAN 14,891,824 2.889
XII PEK.SANITAIR: 877,500 0.170
XIII PEK.INSTALASI LISTRIK: 5,581,725 1.083
XIV PEK.AIR BERSIH & AIR KOTOR: 24,500,000 4.753
XV PEK. LAIN - LAIN 3,055,000 0.593
TOTAL 515,502,295 100.000
Dari Bobot tersebut Diatas maka dapat di dibuat Kurva S sesuai dengan jadwal yang disepakati dalam SPK yaitu 91 harian kerja atau 13 minggu, Bobot pekerjaan per 1 kegiatan dibagi dalam 13 minggu sesuai dengan urutan pekerjaan dalam pekerjaan konstruksi
Hasil perhitungan kurva S diatas bisa diketahui terjadinya keterlambatan pekerjaan (tidak sesuai dengan rencana) sehingga perlu dilakukan percepatan pekerjaan sehingga dapat mengejar keterlambatan tersebut dan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Keterlambatan pekerjaan di sebabkan oleh beberapa factor yaitu :
1. Faktor cuaca : banyaknya curah hujan dalam satu minggu
2. Pengadaan barang dan material oleh procurement (tim pengadaan barang dan material)
3. Man power yang tidak mempunyai kemapuan dalam pekerjaan konstruksi
4. Pengawasan yang tidak berjalan
5. Tim pengawas tidak memiliki gambar kerja dilapangan
6. Tim pengawas tidak menegerti metode kerja, dll
Factor-faktor tersebut diatas sering kita temui dilapangan yang mengakibatkan keterlambatan proyek oleh karena itu sebelum pelaksanan proyek berjalan ada baiknya dilakukan analisa resiko yang akan terjadi sehingga factor-faktor tersebut dapat segera diatasi dan tidak terjadi. (EDM)
Kurva S |