Managemen Resiko Proyek
q Definisi Risiko menurut ISO/IEC Guide 73 dalam Hinsa (2007) dijelaskan bahwa risiko dapat didefinisikan sebagai kombinasi probabilitas suatu kejadian dengan konskuensinya atau dengan akibatnya.
q Menurut pendapat Flanagan (1993) Manajemen risiko adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk mengidentifikasi seluruh risiko yang dilakukan dalam kegiatan bisnis atau proyek yang dapat dipergunakan untuk mengatasi bagaimana mengatur risiko, kerangka kerja proses management risiko memiliki beberapa tahapan mulai dari identifikasi risiko, klasifikasi risiko, analisis risiko, tindakan mitigasi dan pengelolaan risiko.
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO (MENURUT PMBOK 4) |
Flow Chart Manajemen Resiko
IDENTIFIKASI RESIKO
qSiapa
yang terlibat
qJenis resiko memepengaruhi
↓
ANALISA RESIKO
qMenentukan Dampak
qMenentukan Probabilitas
↓
EVALUASI RESIKO
qMembandingkan tingkat resiko
dengan kriteria
yang ditentukan
qMenentukan tingkat resiko
↓
ALOKASI RESIKO DAN
PENGURANGAN RESIKO
1. Owner
2. Konsultan (A/E)
3. Genaral Contructor/Main Contructor
Pengendalian proyek dilakukan melalu sistem pengawasan antara rencana dan realisasi. Apa bila terjadi deviasi yaitu Bobot Realisasi lebih kecil dari Bobot Rencana maka harus dilakukan percepatan (koreksi).
Tindakan koreksi dilakukan pada saat pelaksaan proyek :
1. Man Power (Tukang dan pekerja) : Man power yang ada apakah sudah mempunyai skill atau tidak. Man power mejadi bagian penting dari suatu proyek apabila man power tidak mempunyai kemampuan dalam suatu pekerjaan konstruksi dapat menyebabkan keterlambatan suatu proyek.
2. Peralatan : Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proyek sudah tersedia atau tidak. Pelaratan seperti alat berat serta peralatan pendukung pelaksanaan proyek harus ada dikarenakan tanpa adanya peralatan man power tidak bisa menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Material : Pengadaan Material sudah berjalan sesuai jadwal kebutuhan material atau tidak. Keterlambatan pengadaan material akan menyebabkan pekerjaan dilapangan terkendala yang menyebabkan tukang/pekerja tidak bisa bekerja sehingga akan mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek dan biaya akan bertambah.
Hal tersebut diatas (Man Power, Peralatan, Material) berkaitan erat dalam pelaksanaan penyelesaian suatu proyek sehingga pada saat pelaksanaan proyek harus diperhatikan dan dibuatkan perencaan yang baik.
Pada saat perencaan perlu diadakan :
1. Kontrol kualitas
2. Kontrol Budget--Cost
3. Invoice--Payment
4. Schedule--Progres--Kinerja proyek
Organisasi proyek bertugas untuk :
1. Mempersiapkan Dokumen
2. Pengadaan Material
Pelaksanaan :
1. Pengadaan Kontrak
Pengawasan Proyek dilakukan mulai dari estimasi untuk mendapatkan spesifikasi, dan biaya dengan mempertimbangkan resiko yang kemungkinan terjadi baik dari pihak terkait maupun dari pihak luar sehingga managemen resiko perlu dilakukan pada saat perencaan sehingga keterlambatan proyek dan penambahan biaya dalam pelaksanaan suatu proyek tidak terjadi dan memperkecil kemungkinan resiko yang akan terjadi dan mencari solusi untuk mencegah terjadinya resiko yang mungkin terjadi tersebut. EDM
0 comments:
Post a Comment